Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
BPOM ajak Universitas Tsinghua berkolaborasi kembangkan ATMP
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-18 02:24:25【Kabar Kuliner】566 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menyampaikan kuliah umum kepada mahasaisw

Beijing (ANTARA) - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengajak mahasiswa, peneliti, dan industri di Universitas Tsinghua, Beijing, China, berkolaborasi dalam pengembangan Produk Obat Terapi Lanjutan(Advanced Therapy Medicinal Products/ATMP) di Indonesia.
"Kami ingin mengembangkan sains dan teknologi ke tahap lebih besar melalui konsep ABG: akademia, bisnis, dan government.Universitas Tsinghua, sebagai salah satu kampus terbaik di China, bisa bekerja sama dengan BPOM, termasuk transfer teknologi untuk dikembangkan di Indonesia," kata Taruna kepada ANTARA, Selasa (4/11).
Pernyataan itu Taruna sampaikan usai memberikan kuliah umum berjudul Regulatory Policy and Advanced Therapy Medicinal Products (ATMP) and Strategies to Accelerate Access to Innovative Medicinesdi Tsinghua.
Kuliah umum tersebut dihadiri sekitar 150 mahasiswa, dosen, peneliti, dan pelaku usaha bidang kesehatan.
ATMP adalah produk medis berbasis sel atau jaringan yang digunakan untuk pengobatan, pencegahan, atau diagnosis penyakit. Produk ini meliputi terapi sel, terapi gen, dan rekayasa jaringan, termasuk stem cell, sekretom, dan terapi gen.
Taruna menekankan pentingnya uji klinis sebagai pintu masuk pengembangan ATMP.
"Uji klinis memastikan keamanan, kualitas, dan kemanfaatan produk. Uji pra-klinis dilakukan dulu pada hewan, baru manusia," jelasnya.
Ia menambahkan, uji klinis juga membuka peluang investasi, termasuk pembangunan pabrik obat di Indonesia, dan peserta uji klinis memperoleh kompensasi finansial. Bila lolos, BPOM akan menerbitkan izin edar sehingga produk bisa digunakan masyarakat.
Taruna menyebut, 94 persen bahan baku obat di Indonesia masih impor, terutama dari China dan India.
"Gangguan impor bisa menimbulkan krisis obat. ATMP berbasis biologi menjadi harapan baru, karena saat ini 65 persen obat berbasis biologi," kata Taruna.
BPOM telah mengatur ATMP melalui Peraturan BPOM Nomor 8 Tahun 2025 tentang Pedoman Penilaian Produk Terapi Advanced dan Peraturan Nomor 18 Tahun 2022 tentang Cara Pembuatan Obat Berbasis Sel dan Jaringan Manusia.
Produk yang mengalami manipulasi melebihi standar atau digunakan untuk tujuan non-homolog wajib mendapat izin edar BPOM.
Suka(71)
Sebelumnya: Stafsus: MBG
Selanjutnya: 16 spesies burung migran terpantau tiba di NTB
Artikel Terkait
- Kemenpar sebut SIAL Interfood 2025 jadi ajang perkuat industri MICE
- Petugas gabungan bersihkan puing kebakaran di Jakarta Barat
- Unhas budidaya jamur tiram di Kampung Rimba
- Gastronomi Britania modern dengan sedikit sentuhan Indonesia
- Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
- Koalisi organisasi masyarakat minta pemerintah terapkan cukai MBDK
- Wamendukbangga bagikan MBG untuk balita dan ibu hamil di Tanjungpinang
- Pemkab Malang telusuri penyebab keracunan belasan pelajar Mts
- Kiat menghindari penyakit semasa banjir
- BPKN siap panggil Aqua terkait dugaan sumber air dari sumur bor
Resep Populer
Rekomendasi

Pemkab Banyuasin kumpulkan koordinator 34 SPPG evaluasi program MBG

HMI: MBG dan antikorupsi jadi mesin penggerak ekonomi setahun Prabowo

Wamendukbangga bagikan MBG untuk balita dan ibu hamil di Tanjungpinang

BGN tegaskan ngak ada SPPG yang boleh memasak sebelum jam 12 malam

Keracunan menu MBG, Jakbar periksa keterlibatan produk UMKM

Mendukbangga nilai program MBG untuk 3B di Kepri sudah tepat sasaran

Cegah penyakit, pencantuman label peringatan produk tinggi GGL didesak

Dari lokal ke global, UMKM Indonesia BISA Ekspor (bagian 2)